Sabtu, 18 Februari 2012

Proposal Kerjasama

             PROPOSAL KERJASAMA USAHA TERNAK KAMBING



I.         Latar Belakang
          Berangkat dari perkembangan pasar, usaha ternak kambing masih menjadi pilihan untuk berbisnis, khususnya jenis kambing Etawa atau Peranakan Etawa (PE). Kambing Peranakan Etawa selain sebagai sumber daging, kambing ini juga diternak untuk diambil susunya. Jika dibandingkan dengan susu sapi, susu kambing lebih mahal harganya. Saat ini harga susu kambing bisa mencapai Rp.15.000 sampai Rp.25.000 / liter, sedangkan susu sapi hanya Rp.7000 / liter. Produksi susu kabing Peranakan Etawa berkisar 1 sampai 2 liter perhari (dengan manajemen dan pakan yang baik).
          Sebagaimana dengan perihal diatas, Dusun kaligayam Desa Tiron Kecamatan Banyakan secara geografis memiliki beberapa potensi belum tergarap seperti pemeliharaan kambing jenis Etawa. Beberapa potensi khususnya antara lain adalah keberadaan lahan persawahan yang cukup luas, lahan perladangan dan tanah tegalan yang masih menghampar luas serta bahan baku makanan ternak yang cukup banyak, selain itu Dusun Kaligayam merupakan area pegungan dimana temperatur suhunya sangat baik untuk pengembangan jenis Kambing Etawa . Sehubungan dengan keunggulan dan potansi tersebut, Peterakan “ETA JAYA ” Dusun Kaligayam Desa Tiron Kecamatan Kabupaten Kediri berkeinginan untuk mengembangkan komoditas jenis Kambing Etawa sebagai jenis usaha yang mampu menyerap tenaga kerja dan memberikan nett profit yang berkelanjutan
          Supaya dapat memberikan hasil yang maksimal dan bisa menjadi investasi di masa depan maka tata cara tradisional yang selama ini kami terapkan kami ubah ke arah yang lebih professional lagi, upaya pengembangan tersebut harus dilakukan melalui pendekatan kemitraan dengan lembaga kemasyarakatan yang memiliki kemampuan di bidang pemeliharaan kambing dan lembaga penyedian dana yang dapat memberikan bantuan dana.

II.       VISI DAN MISI
Adapun VISI kami dalam usaha ini adalah “ menjadikan ETA JAYA sebagai Peternakan yang modern  dan profesional “
Sehingga dalam upaya untuk mewujudkan hal tersebut kami melakukan beberapa langkah antara lain :
1.    Membangun tatanan management yang proposional, baik dalam hal pemeliharaan dan keuangan.
2.    Memperluas nett jaringan kemitraan untuk memasarkan hasil peternakan.
3.    Meningkatkan pelayanan terhadap konsumen.

III.      PENGEMBANGAN USAHA
a.    Lokasi Usaha
Lokasi usaha perterakan kambing Etawa berada di Dusun kaligayam RT/RW 02/04 Desa Tiron Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

b.    Nama
Peternakan ini bernama “ ETA JAYA “ sesuai surat ijin usaha yang diterbitkan oleh Kepala Dusun Kaligayam dan Kepala Desa Tiron pada Tanggal 13 Januari 2010

c.    Bidang Usaha
Komoditi peternakan yang akan dikembangkan adalah peternakan kambing jenis Etawa untuk pedaging dan susu.

d.    Pangsa Pasar dan Pemasaran
Dalam usaha ternak kambing Etawa penghasil daging dan susu ini kami membidik selain pasar hewan di wilayah Kabupaten Kediri juga di luar Kabupaten Kediri. Selain itu, untuk memasarkan hasil dari peternakan yang kami kembangkan, kami juga membangun mitra kerjasama dengan warung sate, lembaga sosial yang menyalurkan hewan qurban dan bagi masyarakat yang menyelenggarakan hajatan. Untuk hasil susu kambing kami akan melakukan sosialisai tentang khasiat susu kambing untuk kesehatan dengan harapan masyarakat akan membeli susu kambing dari peternakan kami, yang nantinya bagi pembeli akan kami berikan member agar tetap menjadi pelanggan tetap kami.

e.    Sumber Daya Manusia
Untuk menjalankan usaha ini, kami akan mempekerjakan 2 orang yaitu :
KETERANGAN
JUMLAH
Perawatan kandang dan ternak serta mencari rumput
2 (dua) orang

IV.     ANALISIS PETERNAKAN KAMBING ETAWA
a.    Masa produktif kambing betina dan pejantan adalah 5 tahun. Pembelian kambing etawa adalah kambing yang tergolong dara atau yang siap untuk beranak. Jadi penantian peternak tidak terlalu lama.
b.    Waktu pemeliharaan adalah 5 tahun
c.    Upah tenaga kerja adalah Rp. 600.000,- per bulan untuk satu pekerja.
d.    Induk dapat beranak 3 kali dalam 2 tahun. Dan dalam sekali beranak dihitung rata-rata 2 ekor per kelahiran. Kelahiran 1 dan 3 ekor per kelahiran diabaikan.
e.    Jumlah cempe yang dihasilkan selama 5 tahun adalah : 14 ekor X 1 induk adalah 14 ekor cempe.
f.     Angka kematian adalah 10%, sehingga diperkirakan kematian maksimal adalah 1-2 ekor cempe.
g.    Harga cempe mengacu pada criteria kambing standar yang terjadi dipasaran gringging Kediri. Harga kambing kepala hitam istimewa dikesampingkan. Karena harga tersebut tidak dapat dijadikan acuan dalam perhitungan ini.
h.    Pakan, selain menggunakan makanan hijauan juga menggunakan makanan tambahan ( kosentrat ) yang di buat sendiri.
i.      Lahan kandang memanfaatkan lahan sendiri, akan tetapi untuk kedepan dengan berkembangnya usaha akan menyewa lahan.
j.      Limbah padat dan urin akan digunakan dan dijual sebagai pupuk organik.
k.     Sehubungan dengan VISI usaha, maka untuk hasil yang berkesinambungan akan dilakukan penambahan induk dalam setiap tahunnya.


VI.     BIAYA PEMELIHARAAN
KETERANGAN
SATUAN
JUMLAH
-        Kosentrat

-        Hijauan

-        Obat-obatan
@Rp. 950,- x 30 hari x 1 ekor x 24 bln
@Rp. 750,- x 30 hari x 1 ekor x 24 bln
Rp. 10.000,- / bln x 12 bln
Rp.    684.000,-

Rp.    540.000,-

Rp.    240.000,-

TOTAL
Rp. 1.464.000,-


VII.    NETT PROVIT
a.    Tahun Pertama
Untuk tahun pertama kami tidak melakukan pembagian hasil, karena untuk tahun pertama kami fokus pada pengembangan jadi pembagian hail akan kami lakukan pada tahun kedua.

b.    Tahun kedua
Keterangan
Satuan
Jumlah
Penjualan anakan kambing
Umur 6-8 bulan  ( 4 ekor)
Penjualan anakan umur 1 tahun ( 2 ekor )
Rp. 1.000.000,-

Rp. 1.250.000,-
Rp. 4.000.000,-

Rp. 2.500.000,-

Total
Rp. 6.500.000,-

VIII.  BENTUK KERJASAMA
·         Bentuk Kerjasama adalah Penitipan Hewan Ternak ( Kambing)
          Kami menerima kerjasama berupa penitipan hewan ternak khususnya jenis kambing betina. Dimana untuk harga per ekor adalah Rp. 2.500.000,- namun bagi anda yang ingin begabung kami batasi jumlah hewan yang akan dititipkan yaitu minimal satu ekor dan maksimal lima ekor.
          Untuk jangka waktu kerjasama adalah 5 ( lima ) tahun. Dimana jangka waktu ini sesuai masa produktif induk kambing betina yaitu 5 tahun yang mampu beranak kurang lebih 7 kali.

·         Teknis Pengembalian Modal dan Bagi Hasil
Sistem pengembalian modal adalah modal awal yang dititipkan akan dikurangi 10 % karena harga jual kambing induk sudah tergolong afkir. Untuk pengembalian modal akan diberikan saat kontrak kerjasama sudah habis masa berlakunya. Adapun rinciannya sebagai berikut :


                                   
Contoh,
( Modal ) – ( 10 %) = ( Rp. 2.500.000,- ) – ( Rp. 250.000 )
                                  = Rp. 2.250.000,-

Jadi anda akan menerima pengembalian modal sebesar Rp. 2.250.000,- yang akan di berikan saat masa kontrak sudah berakhir.

Pembagian hasil adalah hasil dari penjualan anak kambing yang di titipkan, jadi bukan penjualan induk. Dari hasil penjualan ini akan di kurangi dengan biaya pemeliharaan ( pakan, comboran, obat ), dari sisa pengurangan itu adalah keuntungan bersih yang akan dibagi dua antara pemilik dan pengembang.

Contoh,
Hasil penjualan bersih    = ( hasil penjualan kotor ) – ( biaya pemeliharaan )
                                              = ( Rp. 6.500.000,- ) – ( Rp. 1.464.000,- )
                                              = Rp. 5.036.000,-

Untuk pembagian hasil bersih adalah sebagaimana kesepakatan antar kedua belah pihak yang akan di tuangkan dalam surat kesepakatan kerjasama.



IX.     PENUTUP
          Demikian Proposal Permohonan ini dibuat dan diajukan semoga dapat berkenan menjalin hubungan dengan kami. Besar harapan kami agar Proposal ini diterima dan terealisasi. Terima kasih.








                                                                               Kediri, 26 Desember 2011
                                                                               Pengembang peternakan


                                                                                         Daton Siswanto
















Jumat, 17 Februari 2012

ANALISIS TERNAK KAMBING ETAWA

ANALISIS USAHA PETERNAKAN KAMBING ETAWA

PENDAHULUAN
Kambing Etawa atau di Indonesia dikenal dengan kambing PE (Peranakan Etawa) memiliki tempat tersendiri di kalangan Peternak. Selain hasil utama daging kambing sebagaimana ternak kambing lain, beternak Kambing Etawa memiliki hasil sampingan lainnya. Hasil sampingan lain kambing Etawa adalah Susu Kambing Etawa, Kotoran yang digunakan sebagai pupuk kandang, Urine yang juga bisa dijadikan pupuk kandang yang sangat bagus bagi tanaman.  Saat ini pertanian organik sedang menjadi alternatif dan sedang diminati banyak orang, sehingga hasil sampingan usaha Ternak Kambing Etawa ini semakin memiliki peluang usaha yang potensial bagi sebuah usaha.
Kambing Etawa dapat dijadikan sebagai Kambing susu selain sapi sebagai penghasil susu. Susu Kambing Etawa juga dianggap memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi konon mendekati kualitas Asi, sehingga banyak diminati. Susu kambing Etawa konon dapat dijadikan sebagai obat berbagai macam penyakit, sehingga konsumen susu kambing etawa selain orang sehat adalah orang sakit. Wajar bila kemudian harga susu kambing etawa cukup mahal. 
Pada analisis pendapatan usaha peternakan Kambing Etawa ini akan diabaikan hasil anakan Kambing Etawa berkualitas super. Dalam kelahiran anak Kambing Etawa terkadang diperoleh anakan Kambing Etawa yang memiliki Kualitas super. Harga Kambing Etawa berkualitas super ini memiliki harga yang tidak terbatas. Biasanya peminat akan bersedia membayar berapapun untuk jenis ini. Kambing Etawa berkualitas super biasanya dijadikan klangenan dan dilombakan dalam berbagai kejuaraan. Jika dalam ternak kambing etawa diperoleh kualitas super maka itu adalah bonus bagi anda. Meski demikian dalam beberapa kelahiran mungkin hanya satu kali diperoleh anakan kambing etawa berkualitas super.
Ternak Kambing Etawa – Kambing Etawa adalah kambing hasil persilangan kambing india dan kambing kacang dari Indonesia. Kambing Etawa ini dapat di manfaatkan produk susu kambingnya. Karena susu dari kambing etawa ini mempunyai banyak manfaat yang positif. Melihat dari berbagai manfaat dari susu kambing etawa maka sebaiknya kita mencoba belajar ternak kambing etawa. Cara Ternak Kambing Etawa akan saya jelaskan dibawah ini.
Kambing Etawa dapat beradaptasi dengan kondisi iklim Indonesia, mudah dipelihara dan merupakan ternak jenis unggul penghasil daging juga susu. Produksi daging kambing PE lebih tinggi dibandingkan dengan kambing kacang.
Bobot badan Kambing Etawa jantan dewasa antara 65 – 90 kg dan yang betina antara 45 – 70 kg. Produksi susu bisa mencapai 1 – 3 liter/hari.


Kambing Etawa juga sangat prospektif untuk usaha pembibitan. Harga anak kambing PE bisa 3 – 5 kali lipat harga anak kambing lokal. Kambing Etawa beranak pertama kali pada umur 16 – 18 bulan dan dalam waktu 2 tahun bisa beranak 3 kali jika diusahakan secara intensif dengan hasil anak kembar 2 – 3 ekor/induk.

CIRI – CIRI KAMBING ETAWA
Postur tubuh tinggi, untuk ternak jantan dewasa gumba/pundak 90 – 110 cm dan betina 70 – 90 cm. Kaki panjang dan bagian paha ditumbuhi bulu/rambut panjang
Profil (bagian atas hidung) tampak cembung
Telinga panjang (25 – 40 cm) terkulai ke bawah
Warna bulu umumnya putih dengan belang hitam atau coklat. Tetapi ada juga yang polos putih, hitam atau coklat.

PEMILIHAN BIBIT
1. Bibit Kambing Etawa yang baik
Sehat, tidak cacat fisik dengan nafsu makan besar dan aktif
Bulu bersih dan mengkilat
Dada lebar dan dalam, kaki kurus dan kuat
Berasal dari keturunan kembardan induk tidak sedarah
2. Bibit Kambing Etawa jantan yang baik
Postur tubuh tinggi besar dan gagah
Kaki panjang dan tumit tinggi
Alat kelamin normal dan nafsu sex besar
3. Bibit Kambing PE betina yang baik
Bersifat keibuan dan pandai mengasuh anak
Alat kelamin normal
Mempunyai ambing yang simetris, kenyal dan tidak ada bekas luka

PERKEMBANGBIAKAN
Perkawinan dapat menghasilkan kebuntingan bila dilakukan pada saat kambing betina dalam keadaan birahi. Kambing betina birahi pertama pada saat umur 6 – 8 bulan tetapi belum dapat dikawinkan menunggu dewasa tubuh pada umur 10 – 12. Sedangkan kambing jantan sebaiknya dikawinkan setelah umur 12 bulan.
Tanda – tanda birahi pada kambing betina antara lain:
1. Gelisah, tidak nafsu makan, ekor dikibas – kibaskan serta terus – menerus mengembik
2. Alat kelamin bengkak, berwarna merah serta mengeluarkan sedikit lendir bening
3. Masa birahi berlangsung selama 24 – 45 jam dan akan terulang dengan siklus 18 – 20 hari

Bila kambing betina telah menunjukkan gejala birahi maka sebaiknya segera dikawinkan. Perkawinan dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Kawin alam
Kawin yang dilakukan dengan memasukkan kambing betina ke kandang pejantan selama 2 hari
2. Kawin suntik / IB
Kawin yang dilaksanakan dengan cara memasukkan sperma beku yang mutu genetiknya terjamin
Adapun ciri-ciri kambing bunting antara lain:
Sejak dikawinkan gejala birahi tidak muncul lagi
Sikap tenang dan nafsu makan meningkat
Perut sebelah kanan membesar dan ambing turun
Suka menggesek-gesekkan badan ke dinding kandang
Kambing bunting sebaiknya dipelihara terpisah dengan yang lain dengan cara memberi sekat agar tidak terganggu kambing lain dan lantai kandang harus kuat agar kambing tidak terperosok atau terpeleset.
Masa Bunting kambing selama 5 bulan, anak yang baru lahir segera disusukan pada induknya agar mendapatkan colostrum yang berguna bagi pembentukan kekebalan tubuh.
Anak kambing disapih pada umur 3 bulan dan induknya dapat dikawinkan lagi sehingga dalam waktu 2 tahun bisa beranak 3 kali.

PRODUKSI SUSU KAMBING
Produksi susu kambing Etawa relatif tinggi dan berlebih jika hanya untuk mencukupi kebutuhan anak sehingga dapat dimanfaatkan untuk manusia. Kandungan gizi susu kambing yaitu protein 3,7 %, lemak 4,1 %, gula 4,6 % dan mineral 0,80 %. Susu kambing juga mempunyai khasiat sebagai berikut:
Membantu penyembuhan penyakit paru-paru (TBC, asma, flek)
Mencegah osteophorosis
Menanggulangi penyakit gatal pada kulit
Meningkatkan pertumbuhan dan kecerdasan anak
Mengencangkan dan menghaluskan kulit
Menambah gairah seksual.

PAKAN TERNAK KAMBING
Secara umum ternak kambing setiap hari membutuhkan pakan hijauan sebanyak 10 % dari bobot badan, tetapi dalam pemberiannya 2 kali lipat karena kambing bersifat pemilih. Pemberian dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari.
Pemberian konsentrat diberikan untuk menambah dan melengkapi kebutuhan gizi dengan jumlah 1% dari bobot badan. Pemberian konsentrat dilakukan pada pagi hari.
Untuk mencukupi kebutuhan mineral maka diberikan garam dapur yang ditempatkan pada wadah khusus yang ditempatkan pada wadah khusus dan kambing akan menjilati sesuai kebutuhan.

PERKANDANGAN
Kandang kambing PE idealnya berbentuk panggung dengan lantai dari lajur bambu atau papan yang dipasang berjajar dari depan ke belakang. Antara lajur diberi sela 1,2 cm agar kotoran serta kaki tidak terperosok. Kebutuhan ruang kandang kambing jantan dewasa 1,5 m x 1,5 m/ekor dan betina 1,5 m x 1 m/ekor.