PROPOSAL KERJASAMA USAHA TERNAK KAMBING
I.
Latar
Belakang
Berangkat dari perkembangan pasar,
usaha ternak kambing masih menjadi pilihan untuk berbisnis, khususnya jenis
kambing Etawa atau Peranakan Etawa (PE). Kambing
Peranakan Etawa selain sebagai sumber daging, kambing ini juga diternak untuk
diambil susunya. Jika dibandingkan dengan susu sapi, susu kambing lebih mahal
harganya. Saat ini harga susu kambing bisa mencapai Rp.15.000 sampai Rp.25.000
/ liter, sedangkan susu sapi hanya Rp.7000 / liter. Produksi susu kabing
Peranakan Etawa berkisar 1 sampai 2 liter perhari (dengan manajemen dan pakan
yang baik).
Sebagaimana
dengan perihal diatas, Dusun kaligayam Desa Tiron
Kecamatan Banyakan secara geografis memiliki beberapa potensi belum tergarap
seperti pemeliharaan kambing jenis Etawa. Beberapa potensi khususnya antara
lain adalah keberadaan lahan persawahan yang cukup luas, lahan perladangan dan
tanah tegalan yang masih menghampar luas serta bahan baku makanan ternak yang cukup banyak, selain
itu Dusun Kaligayam merupakan area pegungan dimana temperatur suhunya sangat
baik untuk pengembangan jenis Kambing Etawa . Sehubungan dengan keunggulan dan
potansi tersebut, Peterakan “ETA JAYA ” Dusun Kaligayam Desa Tiron Kecamatan
Kabupaten Kediri berkeinginan untuk mengembangkan komoditas jenis Kambing Etawa
sebagai jenis usaha yang mampu menyerap tenaga kerja dan memberikan nett profit
yang berkelanjutan
Supaya dapat memberikan hasil yang
maksimal dan bisa menjadi investasi di masa depan maka tata cara tradisional
yang selama ini kami terapkan kami ubah ke arah yang lebih professional lagi,
upaya pengembangan tersebut harus dilakukan melalui pendekatan kemitraan dengan
lembaga kemasyarakatan yang memiliki kemampuan di bidang pemeliharaan kambing
dan lembaga penyedian dana yang dapat memberikan bantuan dana.
II.
VISI DAN MISI
Adapun
VISI kami dalam usaha ini adalah “ menjadikan
ETA JAYA sebagai Peternakan yang modern
dan profesional “
Sehingga
dalam upaya untuk mewujudkan hal tersebut kami melakukan beberapa langkah
antara lain :
1.
Membangun tatanan management yang
proposional, baik dalam hal pemeliharaan dan keuangan.
2. Memperluas nett jaringan kemitraan untuk memasarkan hasil
peternakan.
3.
Meningkatkan pelayanan terhadap konsumen.
III.
PENGEMBANGAN
USAHA
a.
Lokasi
Usaha
Lokasi usaha perterakan
kambing Etawa berada di Dusun kaligayam RT/RW 02/04 Desa Tiron Kecamatan
Banyakan Kabupaten Kediri,
Jawa Timur.
b.
Nama
Peternakan ini bernama “ ETA
JAYA “ sesuai surat
ijin usaha yang diterbitkan oleh Kepala Dusun Kaligayam dan Kepala Desa Tiron
pada Tanggal 13 Januari 2010
c.
Bidang
Usaha
Komoditi peternakan yang
akan dikembangkan adalah peternakan kambing jenis Etawa untuk pedaging dan
susu.
d.
Pangsa
Pasar dan Pemasaran
Dalam usaha ternak kambing
Etawa penghasil daging dan susu ini kami membidik selain pasar hewan di wilayah
Kabupaten Kediri
juga di luar Kabupaten Kediri. Selain itu, untuk memasarkan hasil dari
peternakan yang kami kembangkan, kami juga membangun mitra kerjasama dengan
warung sate, lembaga sosial yang menyalurkan hewan qurban dan bagi masyarakat
yang menyelenggarakan hajatan. Untuk hasil susu kambing kami akan melakukan
sosialisai tentang khasiat susu kambing untuk kesehatan dengan harapan
masyarakat akan membeli susu kambing dari peternakan kami, yang nantinya bagi
pembeli akan kami berikan member agar tetap menjadi pelanggan tetap kami.
e.
Sumber
Daya Manusia
Untuk
menjalankan usaha ini, kami akan mempekerjakan 2 orang yaitu :
KETERANGAN
|
JUMLAH
|
Perawatan kandang dan
ternak serta mencari rumput
|
2
(dua) orang
|
IV.
ANALISIS
PETERNAKAN KAMBING ETAWA
a. Masa produktif kambing betina dan pejantan adalah 5
tahun. Pembelian kambing etawa adalah kambing yang tergolong dara atau yang
siap untuk beranak. Jadi penantian peternak tidak terlalu lama.
b. Waktu
pemeliharaan adalah 5 tahun
c. Upah tenaga kerja adalah Rp. 600.000,- per bulan untuk
satu pekerja.
d. Induk dapat beranak 3 kali dalam 2 tahun. Dan
dalam sekali beranak dihitung rata-rata 2 ekor per kelahiran. Kelahiran 1 dan 3
ekor per kelahiran diabaikan.
e. Jumlah
cempe yang dihasilkan selama 5 tahun adalah : 14 ekor X 1 induk adalah 14 ekor
cempe.
f. Angka kematian adalah 10%, sehingga diperkirakan kematian
maksimal adalah 1-2 ekor cempe.
g. Harga cempe mengacu pada criteria kambing standar yang
terjadi dipasaran gringging Kediri. Harga kambing kepala hitam istimewa
dikesampingkan. Karena harga tersebut tidak dapat dijadikan acuan dalam
perhitungan ini.
h. Pakan, selain menggunakan makanan hijauan juga
menggunakan makanan tambahan ( kosentrat ) yang di buat sendiri.
i. Lahan kandang memanfaatkan lahan sendiri, akan tetapi
untuk kedepan dengan berkembangnya usaha akan menyewa lahan.
j. Limbah padat dan urin akan digunakan dan dijual sebagai
pupuk organik.
k. Sehubungan dengan
VISI usaha, maka untuk hasil yang berkesinambungan akan dilakukan penambahan
induk dalam setiap tahunnya.
VI.
BIAYA
PEMELIHARAAN
KETERANGAN
|
SATUAN
|
JUMLAH
|
-
Kosentrat
-
Hijauan
-
Obat-obatan
|
@Rp. 950,-
x 30 hari x 1 ekor x 24 bln
@Rp. 750,-
x 30 hari x 1 ekor x 24 bln
Rp. 10.000,- / bln x 12 bln
|
Rp.
684.000,-
Rp.
540.000,-
Rp.
240.000,-
|
TOTAL
|
Rp.
1.464.000,-
|
VII.
NETT
PROVIT
a.
Tahun
Pertama
Untuk
tahun pertama kami tidak melakukan pembagian hasil, karena untuk tahun pertama
kami fokus pada pengembangan jadi pembagian hail akan kami lakukan pada tahun
kedua.
b.
Tahun
kedua
Keterangan
|
Satuan
|
Jumlah
|
Penjualan
anakan kambing
Umur
6-8 bulan ( 4 ekor)
Penjualan anakan umur 1 tahun ( 2 ekor )
|
Rp.
1.000.000,-
Rp.
1.250.000,-
|
Rp.
4.000.000,-
Rp.
2.500.000,-
|
Total
|
Rp. 6.500.000,-
|
VIII. BENTUK KERJASAMA
·
Bentuk
Kerjasama adalah Penitipan Hewan Ternak ( Kambing)
Kami menerima kerjasama berupa
penitipan hewan ternak khususnya jenis kambing betina. Dimana untuk harga per
ekor adalah Rp. 2.500.000,- namun
bagi anda yang ingin begabung kami batasi jumlah hewan yang akan dititipkan yaitu
minimal satu ekor dan maksimal lima ekor.
Untuk jangka waktu kerjasama adalah 5 ( lima ) tahun.
Dimana jangka waktu ini sesuai masa produktif induk kambing betina yaitu 5
tahun yang mampu beranak kurang lebih 7 kali.
·
Teknis
Pengembalian Modal dan Bagi Hasil
Sistem pengembalian modal
adalah modal awal yang dititipkan akan dikurangi 10 % karena harga jual kambing
induk sudah tergolong afkir. Untuk
pengembalian modal akan diberikan saat kontrak kerjasama sudah habis masa
berlakunya. Adapun rinciannya sebagai berikut :
Contoh,
( Modal
) – ( 10 %) = ( Rp. 2.500.000,- ) – ( Rp. 250.000 )
= Rp. 2.250.000,-
Jadi
anda akan menerima pengembalian modal sebesar Rp. 2.250.000,- yang akan di berikan saat masa kontrak sudah
berakhir.
Pembagian
hasil adalah hasil dari penjualan anak kambing yang di titipkan, jadi bukan
penjualan induk. Dari hasil penjualan ini akan di kurangi dengan biaya
pemeliharaan ( pakan, comboran, obat ), dari sisa pengurangan itu adalah
keuntungan bersih yang akan dibagi dua antara pemilik dan pengembang.
Contoh,
Hasil
penjualan bersih = (
hasil penjualan kotor ) – ( biaya pemeliharaan )
= ( Rp. 6.500.000,- ) –
( Rp. 1.464.000,- )
= Rp. 5.036.000,-
Untuk pembagian hasil bersih
adalah sebagaimana kesepakatan antar kedua belah pihak yang akan di tuangkan
dalam surat
kesepakatan kerjasama.
IX.
PENUTUP
Demikian Proposal
Permohonan ini dibuat dan diajukan semoga dapat berkenan menjalin hubungan
dengan kami. Besar harapan kami agar Proposal ini diterima dan terealisasi. Terima
kasih.
Kediri,
26 Desember 2011
Pengembang peternakan
Daton Siswanto